Well, ini adalah sajak yang telah direka oleh seorang kawan baik BS, Nuur Izham Ismail.
Buat pengetahuan semua, sajak ini telah memenangi tempat pertama@johan@juara@champion dalam pertandingan Mendeklamasi Sajak/Puisi sempena Maulidur Rasul
di SABDA pada 6 Mac yang lalu.
Hayati bait-bait dan makna puisi bertemakan ceritera hidup Rasulullah ini...
Buat pengetahuan semua, sajak ini telah memenangi tempat pertama@johan@juara@champion dalam pertandingan Mendeklamasi Sajak/Puisi sempena Maulidur Rasul
di SABDA pada 6 Mac yang lalu.
Hayati bait-bait dan makna puisi bertemakan ceritera hidup Rasulullah ini...
NAMAMU TERATAS, INDAH BERCAHAYA
Manakan dapat kami ungkap,
Manakan dapat mereka luahkan,
Mnakan lahir satu ekspresi,
Jasa dan pengorbanan seorang insan ini
Dan tatkala 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah,
Menyala Api Majusi ratusan darsawarsa,
Padam, sepi daripada percikan baranya,
Petanda keagungannya
Dan tatkala 12 Rabiul Awal,
Siti Aminah berhempas pulas,
Melahirkan seorang bayi, berbinkan Abdullah,
Anak kecil yang tiada siapa tahu peri penting dan signifikannya kepada dunia
Muhammad,
Namamu teratas, indah bercahaya,
Anugerah ilham al-khalik kepada Abdul Mutalib,
Satu nama yang belum pernah menitip di bibir masyarakat,
Satu nama yang tiada tolok bandingnya
Betapa Gua Hira' menjadi saksi,
Muhammad bukan seperti mereka,
Berhibur, berlibur tak kira masa,
Dia mencari gerangan Tuhannya,
Menghabiskan hari-hari berlalu dengan munajat padanya
Betapa Gua Hira' sekali lagi menjadi saksi,
Bilamana Jibril menjejak kaki,
"Iqra, ya Muhammad, Iqra,"
"Iqra, bismirabbikallazihalak,"
Muhammad nyata terkejut,
Terpancar citta adrealinnya,
Tidak ketahuan dirinya Utusan Ilahi
Tiga tahun dakwahnya,
Sulit,
Sulit, tersembunyi,
Kemudian, penuh luka dan liku-liku,
Ini bukan doktrin gila, bukan ideologi membabi buta,
Hazal Islam,
Ad-in mardotillah
Segala onak duri,
Dihadapi dengan tabah
Alangkah indah jazirah Arab,
Hadir Muhammad bawa sinar,
bawa rahmat untuk sekalian alam,
Melimpahkan cahaya infinitinya dari detik ini hingga hari kemudian
Betapa perilaku, pembawakan, akhlaknya,
Al-Quran,
Sifat ulung, gemilangnya menawan hati,
Ajari umat bukan dengan kekerasan,
Namun dengan ketinggian budi pekerti,
Sebut sahaja nama Umar, Abu Sufyan,
Semuanya menginsafi diri
Semangatmu, azammu, keghairahanmu,
Lantas, menyebarkan agama bertuah ini ke seantero alam,
Meliputi timur ke barat,
Selatan ke utara
Dia kekasih Tuhanku,
Dan ketika kau hendak memejamkan mata,
Lidahmu basah menyebut,
Ummati! Ummati! Ummati!
Nyata menyentap setiap ruang ventrikal dan atrium kami
Oh! Kidung malam, nyanyikan lagu,
Lagu hatiku yang terpendam,
Oh! Bintang malam, lukis wajahnya,
Katakan aku rindu........
Maafkanj bila ku tak sempurna,
Cinta ini tak mungkin ku cegah,
Ayat-ayat selawat bercerita,
Tasbih cintaku padamu.....
Muhammad, apakah dengan hanya sekadar meraikan ulang tahunmu ini cukup untuk merepresentasikan cinta kami padamu?
Manakan dapat mereka luahkan,
Mnakan lahir satu ekspresi,
Jasa dan pengorbanan seorang insan ini
Dan tatkala 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah,
Menyala Api Majusi ratusan darsawarsa,
Padam, sepi daripada percikan baranya,
Petanda keagungannya
Dan tatkala 12 Rabiul Awal,
Siti Aminah berhempas pulas,
Melahirkan seorang bayi, berbinkan Abdullah,
Anak kecil yang tiada siapa tahu peri penting dan signifikannya kepada dunia
Muhammad,
Namamu teratas, indah bercahaya,
Anugerah ilham al-khalik kepada Abdul Mutalib,
Satu nama yang belum pernah menitip di bibir masyarakat,
Satu nama yang tiada tolok bandingnya
Betapa Gua Hira' menjadi saksi,
Muhammad bukan seperti mereka,
Berhibur, berlibur tak kira masa,
Dia mencari gerangan Tuhannya,
Menghabiskan hari-hari berlalu dengan munajat padanya
Betapa Gua Hira' sekali lagi menjadi saksi,
Bilamana Jibril menjejak kaki,
"Iqra, ya Muhammad, Iqra,"
"Iqra, bismirabbikallazihalak,"
Muhammad nyata terkejut,
Terpancar citta adrealinnya,
Tidak ketahuan dirinya Utusan Ilahi
Tiga tahun dakwahnya,
Sulit,
Sulit, tersembunyi,
Kemudian, penuh luka dan liku-liku,
Ini bukan doktrin gila, bukan ideologi membabi buta,
Hazal Islam,
Ad-in mardotillah
Segala onak duri,
Dihadapi dengan tabah
Alangkah indah jazirah Arab,
Hadir Muhammad bawa sinar,
bawa rahmat untuk sekalian alam,
Melimpahkan cahaya infinitinya dari detik ini hingga hari kemudian
Betapa perilaku, pembawakan, akhlaknya,
Al-Quran,
Sifat ulung, gemilangnya menawan hati,
Ajari umat bukan dengan kekerasan,
Namun dengan ketinggian budi pekerti,
Sebut sahaja nama Umar, Abu Sufyan,
Semuanya menginsafi diri
Semangatmu, azammu, keghairahanmu,
Lantas, menyebarkan agama bertuah ini ke seantero alam,
Meliputi timur ke barat,
Selatan ke utara
Dia kekasih Tuhanku,
Dan ketika kau hendak memejamkan mata,
Lidahmu basah menyebut,
Ummati! Ummati! Ummati!
Nyata menyentap setiap ruang ventrikal dan atrium kami
Oh! Kidung malam, nyanyikan lagu,
Lagu hatiku yang terpendam,
Oh! Bintang malam, lukis wajahnya,
Katakan aku rindu........
Maafkanj bila ku tak sempurna,
Cinta ini tak mungkin ku cegah,
Ayat-ayat selawat bercerita,
Tasbih cintaku padamu.....
Muhammad, apakah dengan hanya sekadar meraikan ulang tahunmu ini cukup untuk merepresentasikan cinta kami padamu?
Nuur Izham Ismail
Masjid Al-Qura'
1330
Mac. 5, Jumaat
Masjid Al-Qura'
1330
Mac. 5, Jumaat
Please...turunkan komen anda setelah anda membaca sajak ini. Terima kasih kepada mereka yang berbuat demikian.
No comments:
Post a Comment